Komik selalu mempunyai ruang tersendiri di hati saya. Layaknya
wanita yang mempunyai senyum manis, dia selalu membuat saya tak sengaja mencuri
pandang. Romantis gak kalimat pembukanya? Oke, maaf, saya merusak mood. Baiklah,
lanjut!
Sebagai seorang karyawan yang berdedikasi dan aktif, siang kemarin
saya melihat komik nganggur di rak buku kantor dan akhirnya saya menghabiskan siang
itu dengan membaca komik. Tidak ada hubungannya memang, malah terkesan kurang
ajar. Tapi ya sudahlah, gak apa – apa. Kita berdoa saja mudah – mudahan bos
saya tidak membaca postingan ini.
Jadi, komik yang saya baca adalah ini :
Komik terbitan Mediakita ini di tulis dan di gambar oleh
tiga orang. Yang pertama adalah Muhammad Bagus, seorang pelajar dari Yogyakarta. Yang kedua adalah Louis C.K.B, seorang mahasiswa Desain Komunikasi
Visual dari Semarang. Yang terakhir dan yang paling senior adalah Agung Prabowo,
seorang komikus profesional.
Komik ini berjudul PENALTI yang mempunyai kepanjangan
Petualangan Fenomenal Tiga Pemain Amatir. Covernya cukup menarik perhatian
dengan gambar tiga orang tokoh utamanya. Di covernya ada cap “KOMIK BOLA” yang
menandakan bahwa komik ini bercerita tentang bola… ya, iya, lah… menurut ngana?!
Sejujurnya, dari pertama kali melihat design cover komik
tersebut, saya mengira komik ini adalah komik komedi. Ternyata, memang iya! Minimal,
diniatkan komedi. Sayangnya, menurut
saya kurang maksimal. Agak kurang nendang aja gitu dari sisi komedinya. Kurang mak
tukjleb..! kurang uuughhh..! kurang grrr...
“apa sih ndra…?”
“Iya… iya…” ujar saya kepada entah siapa.
Jika ekspektasi dari pembaca dirubah sedikit, yaitu komik
yang menggambarkan segala situasi tentang sepakbola, naaah, komik ini cukup
menjawab ekspektasi tersebut. Kita akan melihat mulai dari sudut pandang
suporter, pemain, pelatih, bahkan penonton.
Terbagi menjadi tiga bagian, komik ini diawali dengan karya
Muhammad Bagus. Tokoh utamanya adalah Monro. Di bagian ini, Muhammad Bagus
menggambarkan banyak situasi yang berkaitan dengan Piala Dunia dan PES. Lebih bisa
dibilang merupakan komik pengamatan polah tingkah sosial daripada sebuah komik
komedi. Tapi bayangkan, creatornya (baru) anak tingkat SMA dan sudah punya karya dengan
observasi yang tajam dan kaya!
Di bagian kedua, komik Louis C.K.B hadir dengan cukup
mengelitik. Premisnya unik: membuat tim sepakbola dimana anggotanya tidak
mengerti apapun tentang sepakbola. Dengan tokoh utama Lubis sebagai kapten sepakbola
paling goblok sedunia, komik ini mulai beranjak lucu.
Di bagian akhir, Agung Prabowo membuktikan pengalaman ngomiknya
lewat susunan gambar komik strip namun punya satu plot cerita yang nyambung
antar judul satu dengan judul selanjutnya. Dia bercerita tentang Indonesia yang
menang melawan Spanyol di semifinal piala dunia U-20 dan harus melawan Jepang
di babak final. Seru, karena ketika melawan Jepang, Indonesia harus merubah
taktik dari 8-0-2 lalu ke 7-1-2 dan akhirnya 10-0-0 dan diakhiri dengan drama
adu penalti. Seru, kan? Iya, delusi dan mimpi memang punya batas tipis. Jelas lucu
dan menghibur! Dan yang paling penting, mengakhiri deretan komik ini dengan
status Khusnul Khotimah.
Akhir kata, komik ini cukuplah untuk mengisi waktu luang,
selain karena bebas micin, komik ini juga punya cerita yang ringan dan mudah
dicerna, bahkan oleh otak saya yang terlanjur gesrek ini. Jangan membandingkan komik ini dengan Dragon
Ball atau Kungfu Boy. Karena memang beda. Walaupun beda, jangan juga sekali –
kali membandingkan komik ini dengan TV One. Oke? Sekian.